WALK THROUGH SURVEY to SPBU
Tuesday, July 3, 2012
0
komentar
TARAAA... setelah kemarin ane udah share ttg hygiene sanitasi makanan di industri tahu.. skrg ane mau share ttg hasil survey matkul kemaren yaitu Hygiene Industri, yg ngasih tugas survey (lagiii...??).
Bedanya kalo matkul Hygiene sanitasi makanan itu kita fokus sama 7 prinsip hygiene sanitasi makanan mulai dari pengamanan bahan makanan sampeee dg pengemasan makanan.
Kalo yg sekarang mw ane ulas yaitu Hygine Industri, Jenis survey yg qt lakukan adl Walk Through Survey (Survey Jalan Lintas).. Fokusnya pada bahaya/hazard yg ada di tempat kerja dan pengendalian bahaya2 kerja itu gimana sehingga para pekerja gak kena kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja dan upaya2 dari perusahaan supaya lingkungan kerja bisa health n safety..
PENDAHULUAN:
Tempat yg udah kami survey, adl salah satu SPBU yg ada di jember.. yg ada di deketnya alun2. (kalo yg orang jember pasti tau. hehe)
Sebelumnya, qt harus tau apa itu Hygiene Industri n tujuannya..:
Hygiene perusahaan atau industri adalah spesialisasi ilmu hygiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan.
GAMBARAN UMUM:
Dalam SPBU ini terdapat 45 pekerja (termasuk supervisor, operator, administrator, chasier, dan office boy).
3. Aspek lingkungan biologi:
meliputi keberadaan mikroorganisme di lingkungan kerja yakni lingkungan SPBU A.Yani ini. Dari pekerja yang menjadi responden, ada pekerja yang pernah menderita sakit dalam 1 sampai 3 bulan terakhir yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit yang diderita misalnya ISPA dan diare. Pengendalian yg dilakukan --> memberikan kesempatan istirahat bagi para pekerja yg sakit, dengan surat ket.dokter
4. Aspek Psikologi & ergonomi:
Hubungan antar pekerja dan maupun bawahan dengan atasan terjalin baik, meskipun menurut keterangan responden pernah terjadi konflik namun hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja para pekerja.Pekerja juga diberi hak untuk memberikan pendapat atau saran jika ada hal yang ingin disampaikan kepada atasan melalui supervisor. Perusahaan juga menyediakan sarana konseling bagi para pekerja untuk menampung dan mencoba memecahkan masalah yang terjadi/ dialami oleh tenaga kerja sehingga masalah akan terpecahkan tanpa mengganggu produktivitas pekerja.
5. Aspek Keselamatan Kerja:
Menurut keterangan responden telah terjadi kecelakaan kerja dalam 1-3 bulan terakhir khususnya tenaga kerja di lapangan yaitu mengalami paparan (tersemprot) BBM saat melakukan pengisian bahan bakar ke dalam tangki kendaraan pelanggan. BBM tersebut mengenai tangan atau juga mengenai baju yang dikenakan pekerja.
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja yaitu mengikutsertakan Jamsostek bagi setap tenaga kerja.
Antisipasi Kebakaran: Disediakan pengaman untuk kebakaran (APAR dan pasir) sesuai Protap Pertamina dan selalu dilakukan pengecekan kondisi alat pemadam kebakaran agar selalu dalam keadaan baik dan berstandart. Jumlah apar yang ada adalah 12 buah baik di kantor maupun di lapangan.
Selain itu memberitahukan/ menempelkan segala hal yang dapat menimbulkan/ memicu kebakaran pada lokasi penjualan yaitu:
Pencegahan konsumen (saat pengisian BBM):
1.Tidak menghidupkan HP
2.Tidak merokok
3.Tidak menghidupkan mesin
4.Pengecekan arde secara berkala
5.Tidak melakukan kegiatan/ aktifitas yang bisa menimbulkan titik api
Bagi setiap tenaga kerja di lapangan diwajibkan untuk menggunakan seragam yang telah ditentukan oleh perusahaan dan juga memakai sepatu. Menurut hasil observasi dan wawancara tidak ada penyediaan APD bagi pekerja, sehingga pengawasan terkait APD tidak ada karena di perusahaan tidak ada kebijakan mengenai penggunaan APD..
Bedanya kalo matkul Hygiene sanitasi makanan itu kita fokus sama 7 prinsip hygiene sanitasi makanan mulai dari pengamanan bahan makanan sampeee dg pengemasan makanan.
Kalo yg sekarang mw ane ulas yaitu Hygine Industri, Jenis survey yg qt lakukan adl Walk Through Survey (Survey Jalan Lintas).. Fokusnya pada bahaya/hazard yg ada di tempat kerja dan pengendalian bahaya2 kerja itu gimana sehingga para pekerja gak kena kecelakaan kerja ataupun penyakit akibat kerja dan upaya2 dari perusahaan supaya lingkungan kerja bisa health n safety..
PENDAHULUAN:
Tempat yg udah kami survey, adl salah satu SPBU yg ada di jember.. yg ada di deketnya alun2. (kalo yg orang jember pasti tau. hehe)
Sebelumnya, qt harus tau apa itu Hygiene Industri n tujuannya..:
Hygiene perusahaan atau industri adalah spesialisasi ilmu hygiene beserta prakteknya yang lingkup dedikasinya adalah mengenali, mengukur dan melakukan penilaian (evaluasi) terhadap faktor penyebab gangguan kesehatan atau penyakit dalam lingkungan kerja dan perusahaan.
GAMBARAN UMUM:
Dalam SPBU ini terdapat 45 pekerja (termasuk supervisor, operator, administrator, chasier, dan office boy).
Di SPBU ini terdapat shift kerja yaitu: Pukul 06.00-14.00, Pukul 14.00-22.00, Pukul 22.00-06.00
Terdapat peraturan tentang karyawan wanita yang tidak diperkenankan bekerja
pada shift malam (pukul 22.00 sampai 06.00). Sedangkan waktu istirahat yang
disediakan oleh SPBU ini hanya 10 menit pada tiap shift kerja. 22.00-06.00
Pelayanan yang disediakan oleh SPBU ini
adalah:
- Pelayanan pengisian BBM
- Pelayanan terkait penjualan, pelumasan oli produk PERTAMINA
- Pelayanan isi air radiator dan angin ban
WALK THROUGH SURVEY
1. Dari aspek lingkungan fisik:
- KEBISINGAN: adanya kebisingan yg bersumber dari kendaraan yang berlalu lalang di area SPBU, dan tidak ada pekerja yg mengeluhkan adanya kebisingan disini. Dan pihak perusahaan pun tidak melakukan pengendalian terhadap kebisingan ini.
- PENCAHAYAAN: pencahayaan di SPBU ini udah gak perlu diragukan lagi kan.. udah terang. kalo malam pake lampu sejumlah 30 buah sebesar 400-1000 watt.
- SUHU & KELEMBAPAN: belum ada pengukuran terkait suhu n kelembapan di area SPBU ini, tp dari wawancara ke pekerja, mereka mengeluhkan panasnya udara di waktu siang. Dan sangat berbanding terbalik dg suhu di malam hari yg dingin. Sedangkan pekerja hanya diperkenankan memakai seragam dari perusahaan tanpa diperbolehkan memakai jaket/sejenisnya meskipun pd malam hari udaranya dingin. Perusahaan haya melakukan pengendalian terhadap suhu, yaitu menyediakan minuman bagi para pekerja untuk mencegah dehidrasi.
- ASAP & DEBU
Kebanyakan dari pekerja lapangan mengeluhkan adanya debu dan asap yang ada di sekitar tempat kerja. PT PERTAMINA mengatur kewajiban kepada SPBU untuk menghimbau bahwa pekerja lapangan hendaknya memakai masker, namun di SPBU A.Yani sendiri belum disediakan masker bagi para pekerja karena terhalang oleh adanya slogan atau prinsip 3S (Senyum, Salam, Sapa) yang harus di laksanakan oleh pekerja dalam melayani konsumen. Kurang adanya perlindungan terhadap pekerja terkait pencegahan terhadap bahaya kimia yang berupa debu dan asap yang dihasilkan oleh kendaraan di sekitar SPBU. - BAHAN KIMIA Bahan kimia yang digunakan dalam SPBU ini diantaranya berbagai jenis produk BBM yaitu
3. Aspek lingkungan biologi:
meliputi keberadaan mikroorganisme di lingkungan kerja yakni lingkungan SPBU A.Yani ini. Dari pekerja yang menjadi responden, ada pekerja yang pernah menderita sakit dalam 1 sampai 3 bulan terakhir yang disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit yang diderita misalnya ISPA dan diare. Pengendalian yg dilakukan --> memberikan kesempatan istirahat bagi para pekerja yg sakit, dengan surat ket.dokter
4. Aspek Psikologi & ergonomi:
Hubungan antar pekerja dan maupun bawahan dengan atasan terjalin baik, meskipun menurut keterangan responden pernah terjadi konflik namun hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja para pekerja.Pekerja juga diberi hak untuk memberikan pendapat atau saran jika ada hal yang ingin disampaikan kepada atasan melalui supervisor. Perusahaan juga menyediakan sarana konseling bagi para pekerja untuk menampung dan mencoba memecahkan masalah yang terjadi/ dialami oleh tenaga kerja sehingga masalah akan terpecahkan tanpa mengganggu produktivitas pekerja.
5. Aspek Keselamatan Kerja:
Menurut keterangan responden telah terjadi kecelakaan kerja dalam 1-3 bulan terakhir khususnya tenaga kerja di lapangan yaitu mengalami paparan (tersemprot) BBM saat melakukan pengisian bahan bakar ke dalam tangki kendaraan pelanggan. BBM tersebut mengenai tangan atau juga mengenai baju yang dikenakan pekerja.
Usaha yang dilakukan perusahaan untuk melindungi pekerja dari kecelakaan kerja yaitu mengikutsertakan Jamsostek bagi setap tenaga kerja.
Antisipasi Kebakaran: Disediakan pengaman untuk kebakaran (APAR dan pasir) sesuai Protap Pertamina dan selalu dilakukan pengecekan kondisi alat pemadam kebakaran agar selalu dalam keadaan baik dan berstandart. Jumlah apar yang ada adalah 12 buah baik di kantor maupun di lapangan.
Selain itu memberitahukan/ menempelkan segala hal yang dapat menimbulkan/ memicu kebakaran pada lokasi penjualan yaitu:
Pencegahan konsumen (saat pengisian BBM):
1.Tidak menghidupkan HP
2.Tidak merokok
3.Tidak menghidupkan mesin
4.Pengecekan arde secara berkala
5.Tidak melakukan kegiatan/ aktifitas yang bisa menimbulkan titik api
Bagi setiap tenaga kerja di lapangan diwajibkan untuk menggunakan seragam yang telah ditentukan oleh perusahaan dan juga memakai sepatu. Menurut hasil observasi dan wawancara tidak ada penyediaan APD bagi pekerja, sehingga pengawasan terkait APD tidak ada karena di perusahaan tidak ada kebijakan mengenai penggunaan APD..
--SEKIAN---TAMAT---SEMOGA BERMANFAAT--
TERIMAKASIH
Baca Selengkapnya ....